Perangkat Wimax buatan lokal yang dibesut Technology Research Group siap unjuk gigi di hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat Hari Kebangkitan Nasional.
Technology Research Group merupakan unit bisnis dari PT Solusindo Kreasi Pratama, atau lebih dikenal sebagai penyedia jasa penyewaan menara telekomunikasi Indonesian Tower.
Sakti Wahyu Trenggono, pemilik perusahaan tersebut mengungkapkan, pihaknya akan melakukan soft launch perangkat Wimax besutannya pada Maret 2008 ini sebagai ajang ujicoba bagi para operator telekomunikasi di Indonesia.
"Baru kemudian pada bulan Mei, atau bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional, perangkat ini akan langsung kami perkenalkan ke masyarakat, termasuk kepada presiden," ujarnya di sela acara Indonesia ICT Outlook 2008, di Hotel Nikko, Jakarta, Kamis (31/1/2008).
Menurut Trenggono, begitu ia akrab disapa, hampir seluruh komponen Wimax besutannya diproduksi secara lokal. Saat ini, pihaknya telah memproduksi 300 unit perangkat jaringan nirkabel pita lebar tersebut.
"Perangkat kami memiliki kandungan lokal hampir 100% karena riset dan pengembangan untuk software dan desain chipset-nya kami kerjakan di Indonesia. Namun, minimnya manufaktur di sini membuat proses produksi harus kami serahkan ke luar negeri," jelasnya.
Ia pun berharap, dengan upayanya menggiatkan produksi lokal di sektor Wimax, bisa membuat semua pihak sadar dan mendukung industri dalam negeri. Pun, ia optimistis, Indonesia bisa sebesar China dalam industri manufaktur jika mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah serta para pelaku industri dan pengguna.
"Kalau orang kita sendiri saja tidak percaya dengan kemampuannya. Bagaimana orang lain mau percaya sama kita," demikian Trenggono berpendapat.
Technology Research Group merupakan unit bisnis dari PT Solusindo Kreasi Pratama, atau lebih dikenal sebagai penyedia jasa penyewaan menara telekomunikasi Indonesian Tower.
Sakti Wahyu Trenggono, pemilik perusahaan tersebut mengungkapkan, pihaknya akan melakukan soft launch perangkat Wimax besutannya pada Maret 2008 ini sebagai ajang ujicoba bagi para operator telekomunikasi di Indonesia.
"Baru kemudian pada bulan Mei, atau bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional, perangkat ini akan langsung kami perkenalkan ke masyarakat, termasuk kepada presiden," ujarnya di sela acara Indonesia ICT Outlook 2008, di Hotel Nikko, Jakarta, Kamis (31/1/2008).
Menurut Trenggono, begitu ia akrab disapa, hampir seluruh komponen Wimax besutannya diproduksi secara lokal. Saat ini, pihaknya telah memproduksi 300 unit perangkat jaringan nirkabel pita lebar tersebut.
"Perangkat kami memiliki kandungan lokal hampir 100% karena riset dan pengembangan untuk software dan desain chipset-nya kami kerjakan di Indonesia. Namun, minimnya manufaktur di sini membuat proses produksi harus kami serahkan ke luar negeri," jelasnya.
Ia pun berharap, dengan upayanya menggiatkan produksi lokal di sektor Wimax, bisa membuat semua pihak sadar dan mendukung industri dalam negeri. Pun, ia optimistis, Indonesia bisa sebesar China dalam industri manufaktur jika mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah serta para pelaku industri dan pengguna.
"Kalau orang kita sendiri saja tidak percaya dengan kemampuannya. Bagaimana orang lain mau percaya sama kita," demikian Trenggono berpendapat.
1 comment:
Apa kabar Semua...!!! saya orang awam tentang wimax dan saya tertarik dengan teknologi Wimax yang berujung pada Regulasi yang belum di restui di Bumi Indonesia kita ini ! ..saya mau tanya ada yang Punya Tutorial Atau materi tentang Wimax...terlebih sejauh mana implementasi wimax di Indonesia..!!?!>
Post a Comment