Jakarta - Kehadiran teknologi Long Term Evolution (LTE) untuk menjadi teknologi mobile generasi mendatang tak berarti bakal mengancam perkembangan teknologi WiMAX yang sudah lebih dulu dikenal. Dua teknologi ini bahkan sudah bisa diakomodasi oleh regulator.
Demikian penilaian Iman Hirawadi, Senior Manager Technical Business Development Wireless Networks ALcatel-Lucent Indonesia kepada sejumlah wartawan, di sela-sela buka puasa bersama Alcatel-Lucent di Penang Bistro Oakward Residence, Jakarta, Jumat petang (12/9/2008).
Iman mengatakan, dari sisi desain, LTE dan WiMAX berasal dari market yang berbeda, sehingga keberadaan kedua teknologi ini secara bersamaan tak perlu dikhawatirkan bakal mengancam satu sama lain. Pun demikian, ia melihat LTE lah yang akan menjadi sebuah evolusi bagi para operator wireless.
"Sebab, LTE bisa digunakan di wilayah yang rural ataupun hot zone. Dan meskipun LTE lebih dikenal sebagai data centry tapi bukan berarti tak bisa dipakai untuk layanan voice. Bahkan ke depannya layanan voice akan semakin murah dengan LTE," tutur Iman.
Selain itu, dilanjutkan Iman, LTE bisa diimplementasikan bagi para operator berbasis GSM ataupun CDMA. Ia mencontohkan, operator Verizon di Amerika Serikat yang menggusung CDMA dan NTT Docomo di Jepang yang berbasis GSM, keduanya telah mengarah ke LTE.
Namun begitu harus diakui bahwa pesona WiMax sudah kadung lebih dulu muncul ketimbang LTE, sehingga ketersediaannya menjadi lebih cepat. "Kalau WiMax mungkin sekarang sudah available tapi LTE mungkin 1-2 tahun lagi," imbuhnya.
Apa itu LTE?
LTE didefinisikan dalam standar 3GPP (Third Generation Partnership Project) Release 8 dan juga merupakan evolusi teknologi 1xEV-DO sebagai bagian dari roadmap standar 3GPP2. Teknologi ini diklaim dirancang untuk menyediakan efisiensi spektrum yang lebih baik, peningkatan kapasitas radio, latency dan biaya operasional yang rendah bagi operator serta layanan mobile broadband kualitas tinggi untuk para pengguna.
Perubahan siginifikan dibandingkan standar sebelumnya meliputi 3 hal utama, yaitu air interface, jaringan radio serta jaringan core. Di masa mendatang, pengguna dijanjikan akan dapat melakukan download dan upload video high definition dan konten-konten media lainnya, mengakses e-mail dengan attachment besar serta bergabung dalam video conference dimanapun dan kapanpun.
LTE juga secara dramatis menambah kemampuan jaringan untuk mengoperasikan fitur Multimedia Broadcast Multicast Service (MBMS), bagian dari 3GPP Release 6, dimana kemampuan yang ditawarkan dapat sebanding dengan DVB-H dan WiMAX
LTE dapat beroperasi pada salah satu pita spektrum seluler yang telah dialokasikan yang termasuk dalam standar IMT-2000 (450, 850, 900, 1800, 1900, 2100 MHz) maupun pada pita spektrum yang baru seperti 700 MHz dan 2,5 GHz.
Demikian penilaian Iman Hirawadi, Senior Manager Technical Business Development Wireless Networks ALcatel-Lucent Indonesia kepada sejumlah wartawan, di sela-sela buka puasa bersama Alcatel-Lucent di Penang Bistro Oakward Residence, Jakarta, Jumat petang (12/9/2008).
Iman mengatakan, dari sisi desain, LTE dan WiMAX berasal dari market yang berbeda, sehingga keberadaan kedua teknologi ini secara bersamaan tak perlu dikhawatirkan bakal mengancam satu sama lain. Pun demikian, ia melihat LTE lah yang akan menjadi sebuah evolusi bagi para operator wireless.
"Sebab, LTE bisa digunakan di wilayah yang rural ataupun hot zone. Dan meskipun LTE lebih dikenal sebagai data centry tapi bukan berarti tak bisa dipakai untuk layanan voice. Bahkan ke depannya layanan voice akan semakin murah dengan LTE," tutur Iman.
Selain itu, dilanjutkan Iman, LTE bisa diimplementasikan bagi para operator berbasis GSM ataupun CDMA. Ia mencontohkan, operator Verizon di Amerika Serikat yang menggusung CDMA dan NTT Docomo di Jepang yang berbasis GSM, keduanya telah mengarah ke LTE.
Namun begitu harus diakui bahwa pesona WiMax sudah kadung lebih dulu muncul ketimbang LTE, sehingga ketersediaannya menjadi lebih cepat. "Kalau WiMax mungkin sekarang sudah available tapi LTE mungkin 1-2 tahun lagi," imbuhnya.
Apa itu LTE?
LTE didefinisikan dalam standar 3GPP (Third Generation Partnership Project) Release 8 dan juga merupakan evolusi teknologi 1xEV-DO sebagai bagian dari roadmap standar 3GPP2. Teknologi ini diklaim dirancang untuk menyediakan efisiensi spektrum yang lebih baik, peningkatan kapasitas radio, latency dan biaya operasional yang rendah bagi operator serta layanan mobile broadband kualitas tinggi untuk para pengguna.
Perubahan siginifikan dibandingkan standar sebelumnya meliputi 3 hal utama, yaitu air interface, jaringan radio serta jaringan core. Di masa mendatang, pengguna dijanjikan akan dapat melakukan download dan upload video high definition dan konten-konten media lainnya, mengakses e-mail dengan attachment besar serta bergabung dalam video conference dimanapun dan kapanpun.
LTE juga secara dramatis menambah kemampuan jaringan untuk mengoperasikan fitur Multimedia Broadcast Multicast Service (MBMS), bagian dari 3GPP Release 6, dimana kemampuan yang ditawarkan dapat sebanding dengan DVB-H dan WiMAX
LTE dapat beroperasi pada salah satu pita spektrum seluler yang telah dialokasikan yang termasuk dalam standar IMT-2000 (450, 850, 900, 1800, 1900, 2100 MHz) maupun pada pita spektrum yang baru seperti 700 MHz dan 2,5 GHz.
No comments:
Post a Comment